
1.
Terjaga Dari dunia
Diantara tanda-tanda cinta Allah kepada hambaNya adalah dia
menjaganya dari permainan dunia. Sebagaimana yang kita ketahui semua bahwa
dunia ini adalah senda gurau. Maka Allah SWT tidak akan membiarkan hambaNya
tersebut hanyut dengan kepuasan dunia, Allah akan selalu mengiringi setiap
perjalanan hidup hambaNya tersebut.
Jika kita dapati diri kita selama 24 jam mengingat Allah, maka itu
tanda-tanda kecintaan Allah kepada kita.
Nabi SAW
bersabda
“ Sesungguhnya Allah akan menjaga hambaNya yang
beriman, dan Dia mencintainya seperti kalian menjaga makanan dan minuman orang
sakit ( di antara ) kalian karena kalian takut akan kematiannya “ .( HR.Al-Hakim, Ibnu Abi ‘Ashim dan Al-Baihaqi ).
Oleh karena itu marilah kita semua memperbanyak mengingat Allah dan
beribadah terus dengan hati yang ikhlas dan, agar kita semua mendapatkan cinta
Sang Penguasa Alam Raya ini.
2. Keshalihan
Di antara tanda cinta Allah kepada hambaNya adalah Dia menjadikan
hamba-hambNya yang shalih. Jika kita dapatkan diri kita menuju pada arah
keshalihan, walau dari titik awal keshalihan, tetapi selangkah demi selangkah
kita selalu maju menuju keshalihan tersebut. Maka itu adalah tanda cinta Allah
kepada kita.
Sebagai contah bagi saudariku yang masih enggan memakai jilbab,
tetapi mereka mulai menuju kearah keshalihan. shalat lima waktu, membaca Al-Qur an tanpa absen
setiap malam, mulai senang membaca buku-buku bernuansa islami, berarti dia
sedang berjalan di lorong cinta Allah. Dan insyaAllah pada suatu saat saudariku
ini juga akan memakai jilbab. Sebagaimana dalam satu hadits,
“ Allah memberikan dunia pada yang Dia cintai dan yang
Dia benci, tetapi Dia tidak memberikan ( kesadaran ber ) agama, kecuali kepaa
yang Dia cintai. Maka barang siapa diberi ( kesadaran ber ) agama oleh Allah,
berarti dia dicintai olehNya “. ( HR.Imam Ahmad,
Al-Hakim dan Al-baihaqi ).
Kita selalu berdo’a agar diri kita terpilih untuk bisa berjalan di
dunia ini dengan dibarengi kecintaanNya.
3.Memahami Agama
Di antara tanda cinta Allah kepada hambaNya adalah memahami agama.
Ini adalah hal bertahap seperti keshalihan, dalam arti kita akan mendapatkannya
sedikit demi sedikit. Karena tidak mungkin seorang hamba bisa langsung memahami
semua tentang Islam ini begitu juga dengan keshalihan. Sebagai contoh, pertama
kali mungkin kita tidak mengenal tajwid, lalu kita memulai dengan mempelajari
tajwid, lalu mulai membaca Al-Qur an berserta artinya dan sampai kita bisa
menghafal 1 juz dari al-Qur an dan seterusnya. Ini adalah tanda-tanda bahwa
Allah cinta kepada kita.

4.Kelembutan
Diantara tanda kecintaan Allah kepada hambaNya adalah diberikannya
pribadi yang lemah lembut. Allah akan menjadikannya sosok yang tenang dan tidak
pernah gegabah. Dengan tutur yang sopan kepada setiap orang. Nabi SAW bersabda,
“ Jika Allah menginginkan kebaika penghuni satu rumah,
maka Dia masukkan kelembutan “. ( HR. Imam
Ahmad, Al-Hakim dan At-tirmidzi ).
5.Mudah Melakukan Ketaatan
Diantara tanda kecintaanNya adalah Dia memudahkan hambaNya untuk
melakukan ketaatan. Dia akan membuka bagi hambaNya jalan-jalan menuju ketaatan.
Jika kita dapati diri kita mudah melakukan ketaatan dan merasa tentram setelah
melakukannya, maka itu adalah tanda dari kecintaan Allah kepada kita.
6.Sulit Melakukan Maksiat
Ini adalah kebalikan dari yang di atas. Tanda cinta Allah kepada
hambaNya adalah diberikannya kesulitan untuk melakukan hal-hal maksiat dan
hal-hal yang di benci oleh Nya. Allah tidak akan membiarkan hamba yang
dicintaiNnya di kuasai oleh hawa nafsu yang selalu akan membawanya kepada
kemaksiatan. Karena iblis-iblis telah bersumpah akan selalu menggoda manusia
agar melakukan maksiat dan hal-hal yang dibenci oleh Allah. Oleh karena itu
jika kita dapati diri kita susah untuk melakukan maksiat dan hal-hal kejelekan
berarti kita tergolong kepada hamba yang dicintai Allah
7.Husnul Khatimah
Diantara tanda cinta Allah kepada hambaNya adalah Dia menutup umur
hambaNya dengan alam shalih. Ia akan mengakhiri hidupnya di kala ia melakukan
amal shalih atau di saat beribadahnmenghadap Allah. Sebagian manusia
menghabiskan umurnya dengan amal shalih dan ibadah tetapi ia mengakhiri
hidupnya dalam keadaan bermaksiat kepada Allah. Abu baker RA berkata, “ jika satu kakiku di dalam surga, dan yang
lain di luar surga, maka aku belum aman “.
Jika kita melakukan maksiat, maka takutlah akan kematian. Karena
kita tidak tahu kapan, di mana dan bagaiman kita akan mengakhiri hidup kita.
Oleh karena itu janganlah sekali kali kita melakukan maksiat dan marilah selalu
mengingat kematian, karena dengan mengingat kematian akan memberikan motifasi
kita untuk beribadah dan mengingat Allah dan kita semua memohon agar kita bisa
menghembuskan nafas terakhir ketika kita sedang melakukan ibadah atau amal
shalih.
Dalam sebuah
hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh al-Hakim,
“ Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan
memaniskannya”. Sahabat bertanya, “ apa itu memaniskannya ya Rasulullah ?” Ia
berkata, “ Dia akan memberikan ia petunjuk untuk melakukan kebaikan saat
menjelang ajalnya, sehingga tetangganya akan meridhainya—atau ia berkata—orang
sekelilingnya “. ( HR. Al-Hakim ).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar